Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Akhi, Ukhti.. Begitu banyak hikmah terkandung dalam Al-Qur'an. Tidak hanya mengajarkan kita tentang tuntunan hidup, tapi juga menceritakan tentang kisah-kisah yang sangat inspiratif.
Teringat suatu kisah dalam Qur'an tentang kasih seorang ibu. Yang darinya kita belajar tentang bagaimana besarnya cinta seorang ibu kepada anaknya, bagaimana rindu seorang ibu saat melepas anaknya, dan bagaimana kuatnya doa seorang ibu untuk kebaikan anaknya.
Hikmah tentang ibu ini kita bisa renungi dari ayat Qur'an dalam Surat Al-Qashash ayat 7.
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul." [Al-Qashash: 7]"Laa Tahzan, Ummu Musa."
Perkataan ini yang diilhamkan langsung oleh Allah SWT kepada sang ibu.
"Jangan bersedih hati, wahai ibu musa".
Kekhawatiran dan kesedihan memang sedang menyelimuti hati seorang wanita israil ini yang baru saja melahirkan bayi laki-laki yang kelak menjadi Rasul Allah, Musa (as). Tapi, kesedihan macam apa yang membuat Allah SWT hendak secara langsung mengilhamkan sang ibu untuk tidak bersedih hati? Ya, pastilah itu suatu kesedihan yang amat besar, dan tidak ada kesedihan seorang ibu yang paling besar melainkan kekhawatiran kehilangan anaknya. Di saat negerinya digemparkan dengan kebijakan pemimpin mereka yang zhalim, Fir'aun, yang dengan keji membunuh setiap anak laki-laki dari keturunan israil.
Kisah pengilhaman Allah SWT secara langsung kepada ibu Musa (as) agar ia tak bersedih hati karena khawatir kehilangan anaknya ini mengajarkan kepada kita bahwasanya Allah SWT menganggap kesedihan seorang ibu kehilangan anaknya memang sesuatu ujian yang sangat berat bagi sang ibu. Maka dari itu, masihkah kita meremehkan air mata ibu kita hingga saat ini? Tidak, sungguh benar-benar merugi seorang anak yang tidak mengacuhkan setitikpun air mata sang ibu, di saat Allah SWT jelas-jelas sangat peduli dengan air mata cinta seorang ibu kepada anaknya.
"Laa Tahzan, Ummi"
Pernahkah kata itu terucap untuk ibu kita, yaa akhi dan ukhti? Kata-kata inilah yang telah menumbuhkan ketenangan ke hati ibu Musa. Ya, memang kata-kata itu spesial diilhamkan langsung oleh Allah SWT. Tapi percayalah, akhi, ukhti. Kata-kata ini tetap akan memiliki kekuatan yang menenangkan bagi sang ibu saat kata-kata ini terucap langsung oleh kita, sang buah hatinya, seolah kata-kata itu diilhamkan langsung juga oleh Allah SWT ke dalam hati ibu kita. Insya Allah.
Sumber: Mahamahu |
Subhanallah, begitu indah Islam mengajarkan kita untuk memuliakan sang Ibu. Bahkan Allah SWT pun langsung memberikan contoh bagaimana Ia begitu peduli dengan cinta ibu kepada anaknya.
Radhitubillahi Rabba, Yaa Allah..