• RSS
  • Facebook
  • Twitter
Comments

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu 'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Ehm, sebelumnya, ane mau klarifikasi dulu. Sebenernya judul post ini tuh pengennya dibikin kaya begini:

Menjemput Rezeki Untuk Dengan Menikah [An-Nuur: 32]

Hha, ya kira-kira begitulah. Tapi karena judul post ga bisa dibikin dicoret kaya gitu, jadi ane bikin judul aslinya di dalem postnya aj langsung. XD

Ok, kita mulai.

Secara klasik, kebanyakan dari kita berpikir bahwa "untuk" menikah kita harus punya kesiapan dalam segi materi. Entah itu untuk membiayai proses pra nikah, saat nikah, ataupun pasca nikah. Tapi tidak begitu halnya dengan para muslimin-muslimat yang berpegang teguh pada Al-qur'an. Karena dalam Al-qur'an, justru "dengan" menikahlah kesiapan materi akan dicukupkan dengan sendirinya oleh Allah SWT. Insya Allah. :)
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
[An-Nuur: 32]
Yap, ini adalah janji Allah dalam Qur'an-Nya. Ibaratnya jika ane adalah seorang gadis *misal doank lho y, ane aslinya laki-laki tulen kok XD*, ane belum tentu menerima seorang laki-laki kaya yang melamar ane dengan berkata,
"Cewe, nikah ama abang yuk. Abang udah punya banyak harta yang bisa menghidupkanmu nih."
Beh, ane paling gedeg malah am cowo yang so' kaya begini,
"Bang, yang menghidupkan tuh Allah, bukan Abang. Abang aja pas lahir cuma bisa owe-owe am ngompol aj, ko sekarang so-so'an mau ngehidupin aye. Ih, istighfar, Bang."
However, ane pribadi bakal lebih prefer ama cowo gentle yang datang melamar dengan berkata,
"Bismillah, salam, ukhtii. Ane ke sini bermaksud melamar anti untuk menyempurnakan separuh agama ane dan anti. Tidak ada jaminan apa-apa yang bisa ane berikan untuk anti, tapi cukup keimanan anti pada Qur'an lah yang dapat meyakinkan anti. Karena dalam Qur'an-Nya, Ia yang langsung menjamin hamba-Nya yang hendak menikah untuk melaksanakan perintah-Nya. So, Will you marry me, ukhtii?"
Argh, melting dah pasti ane klo beneran jadi cewe yang dilamar kaya gitu. *oops, kudu ikhlas nerima qodrat terlahir sebagai cowo. :p*

Yaa, kalian para akhwat insya Allah bisa lah menentukan siapa gentle sebenernya di antara contoh cowo-cowo di atas. :)

Kalo ane coba rangkai kata-kata mutiaranya, kira-kira begini versi ane:
Ketangguhan seorang laki-laki bukanlah dari bagaimana ia berani melangkah ketika ia menganggap dirinya mampu, tapi ketangguhan seorang laki-laki adalah dari bagaimana ia berani melangkah ketika ia yakin Allah meridhoi dan mendukung tiap langkahnya.
So, untuk kalian para ikhwan, jangan pernah ragu untuk melamar para akhwat. Tidak perlu mengukur kemampuan diri kita, tapi cukup ukur keikhlasan kita mengamalkan perintah suci untuk menikah ini. Keikhlasan kitalah yang akan menjadi jaminan bahwa Allah akan memampukan kita dengan karunia-Nya. Insya Allah. Coba untuk tawakkal kepada-Nya. :)

Nah, kalo kalian sudah terprovokasi untuk ga menunda melamar, sekarang tinggal persoalan bagaimana menjemput rezeki yang telah Allah janjikan untuk para calon pelepas bujang seperti kita.

Sebelumnya, ane mau nanya dulu. Kenapa ane menggunakan kata "menjemput rezeki" di sini? Kenapa bukan "menerima rezeki"? Yap, karena rezeki memang begitu. Sekalipun Allah menjamin akan mencukupkan rezeki kita, tapi kita tidak bisa serta merta hanya berdiam diri menunggu datangnya rezeki. Karena janji jaminan rezeki dari Allah ini hanya berlaku bagi hamba-Nya yang kaffah (menyeluruh) dalam melaksanakan perintah-Nya dalam Qur'an. Karena kaffah-nya inilah parameter keikhlasan kita. So, kalau mau rezeki kita terjamin karena niat menikah kita, kita harus melirik juga ke ayat Qur'an lainnya,
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.
[An-Najm: 39]
Nah, kalau niat menikah kita memang ikhlas untuk menunaikan perintah-Nya, kan ayat ini perintah-Nya juga, jadi harus ditunai-in juga donk. So, kalau ud niat melamar, kudu diniatin juga untuk lebih bersungguh-sungguh lagi dalam berusaha menjemput rezeki dari-Nya. :)

Terus, bagaimana cara menjemput rezeki dari-Nya ini? Nah, kalo masalah ini, ane kembaliin ke diri kita masing-masing deh. Karena kita semua punya cara berusaha masing-masing, yang penting niatnya ikhlas dan caranya tidak bertentangan dengan Qur'an dan Sunnah. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Layl,
Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan demi siang apabila terang benderang, dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
[Al-Layl: 1-4]
Nah, setelah kita sudah memilih bagaimana cara kita berusaha menjemput rezeki ini, supaya dipermudah usahanya, coba kita lirik ke ayat selanjutnya. :)
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
[Al-Layl: 5-7]
Yap, agar jalan usaha kita dipermudah oleh Allah, tipsnya banyak kok bertebaran dalam Al-qur'an. Dan salah satunya ada di ayat tersebut, yakni: Sedekah, Taqwa, dan Iman. :)

Perbanyak bersedekah, sempurnakan ketaqwaan dengan kaffah dalam beragama, dan perteguh iman kita bahwa sebaik-baiknya balasan adalah pahala dari Allah di kehidupan akhir.

Sekian share ilmu dari ane. Semoga bermanfaat buat para pembaca dan ane pribadi. Aamiin.

Selamat berjuang melepas masa bujang. :)

Salam.

Categories:

Leave a Reply