• RSS
  • Facebook
  • Twitter
Comments

Jumlah dua bilangan bulat yang berbeda adalah 14. Jika hasil bagi kedua bilangan tersebut adalah juga bilangan bulat, maka salah satu bilangan yang mungkin adalah ......
a. 2
b. 4
c. 6
d. 7
e. 9

Jawaban:

Jumlah dua bilangan bulat yang berbeda adalah 14
> x + y = 14  ...(1)

Jika hasil bagi kedua bilangan tersebut adalah juga bilangan bulat
>x/y = k {k = 0, 1, 2, 3, ...}    ...(2)

persamaan (2) kalikan dengan y.
>x = ky  ... (3)

substitusikan persamaan (3) ke dalam persamaan (1)
> ky + y = 14
> y(k+1) = 14
> y = 14/(k+1)   ...(4)

karena variabel y dan k sama-sama bilangan bulat, maka nilai y dan (k+1) adalah faktor dari bilangan 14: 
>{1, 2, 7, 14}

maka salah satu nilai y yang mungkin adalah 7.

ups.. tunggu dulu.. tunggu dulu..

yakin jawabannya 7?

coba cek soalnya: Jumlah dua bilangan bulat yang berbeda adalah 14..

artinya x != y.. (baca: x tidak sama dengan y).

jika y = 7, maka
>x + y = 14
>x + 7 = 14
>x = 7

padahal x tidak boleh 7 juga kaya y kan?

berarti jawabannya bukan 7..
coba cek faktor lainnya dari 14:
>{1, 2, 7, 14}

yap, 2.. jawabannya 2?

masih ragu? coba deh lanjutin itung sendiri..
[...]

Categories:
Comments

~
A man came to the Prophet and said, ‘O Messenger of God! Who among the people is the most worthy of my good companionship? The Prophet said: Your mother. The man said, ‘Then who?' The Prophet said: Then your mother. The man further asked, ‘Then who?' The Prophet said: Then your mother. The man asked again, ‘Then who?' The Prophet said: Then your father. (Bukhari, Muslim).
~



kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan

hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan

oh ibu terima kasih 
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan

oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku ......



[...]

Categories:
Comments

Aturan Skripsi #4: Draf Skripsi mah Kosong Aja..

"Pak, kamis depan kan sudah harus memasukkan draft skripsi ke departemen. Padahal senin selasa dan rabunya libur. Jadi gimana pak? Apa boleh saya memasukkan draft walau belum sempat saya revisi?"

"Yaah, itu mah ga usah kamu permasalahin.. Kamu kumpulin draft yang isinya cuma cover depan, kertas kosong, terus langsung cover belakang doank juga pasti mereka terima kok.."

"dih, serius pak?"

"Kasarnya begitu.. Itu cuma untuk data administratif aja.. Kamu merevisi lagi skripsimu setelah itu juga masih bisa ko.."

"O gitu.. Ok deh, Pak.. Saya pamit ke tempat penjilidan skrang.."

"Lah, kamu ud siap dijilid?"

"Iya, kebetulan saya bawa beberapa lembar kertas A4 kosong di tas sekarang.."

*facepalm*

Previous                                  List Aturan                                  Next
[...]

Categories:
Comments

#3: Pantangan skripsi: makan pete sehari sebelum jadwal konsul sama dosen.

"Ya, jadi begini permasalahan yang saya temuin, Pak, blablablabla." 

*tidak ada respon sejenak*

*menggeser kursi*

"hmm, ok.. kamu sekarang sebaiknya begini begini begini.."

"e... Maaf pak, saya ga bisa menangkap arahan Bapak klo kita ngobrolnya sejauh ini.. = ="

Previous                                  List Aturan                                  Next
[...]

Categories:
Comments

#2: Bimbingan skripsi tuh ibarat ngelamar nikah ke calon mertua

"Jangan pernah sok tau dan memaksakan kehendak kita tentang pernikahan ke calon mertua kita. Sadar diri kalo cuma modal baca buku atau artikel nikah dari internet doank. Lah camer, ngalamin langsung bertahun-tahun berumah tangga dah. Sama halnya dengan skripsi. Jangan pernah sok tau dan memaksakan kehendak kita tentang skripsi ke pembimbing. Baru ngeliat sekilas jurnal aj (itu juga belum tentu ngerti), jangan berani-berani menyanggah statement dari pembimbing hanya karena itu. Biar gimanapun, beliau lebih berpengalaman."

Previous                                  List Aturan                                  Next
[...]

Categories:
Comments

#1: Skripsi itu jangan dipikirin aja, tapi dikerjain juga

"Semakin kamu sering mengerjakannya, itu akan ngebuat kamu semakin mengenal permasalahannya. Semakin kamu mengenal permasalahannya, semakin besar kemungkinan kamu menemukan solusinya."

-Dygdha, IBEKA, Alumni Mesin ITB

Previous                                  List Aturan                                  Next


[...]

Categories:
Comments

Skripsi, mungkin bagi sebagian orang kata ini tuh sh*t banget..
Entah karena skripsi itu telah menurunkan berat badan lo..
Atau membuat kantong mata lo bengkak karena begadang mulu..
Atau bikin lo galau karena belum ada nama "seseorang" yang bisa lo sebut di kata pengantar skripsi lo..

Terserah gimana cerita lo tentang skripsi..
Tapi bagi gw, justru skripsi udah mengajari gw banyak hal..
Banyak pepatah tentang skripsi, dari yang konyol ampe yang nancep..
Ini semua gw dapet dari para supporter skripsi gw..
Dan ada juga beberapa hasil renungan gw sendiri waktu bengong sembari nungguin ngambil data skripsi kelar..

Here they are.. XD
The Rules of Skripsi..





[...]

Categories:
Comments

Manusia terlahir karena cinta..
Dan ia pergi atas nama cinta..
Memilih tertiup angin yang membawanya terbang meninggalkanmu..
Atau terhanyut arus yang membawanya tenggelam bersamamu..

Bagaimana dengan diriku?
Membiarkan cinta untuk meninggalkannya suci..
Walau ku harus mendurhakai rindu..
Yang tak pernah mengizinkan hal ini..

Baru sekali ini ku menemukan keyakinan pada hati seorang hawa..
Bagaimana dengan dirinya?
Biar waktu yang membawaku padanya..
Untuk mempertanyakan lagi tentang hal yang sama..

Bukan untuknya..
Bukan untuk siapa..
Tapi untukku..
Karena aku ingin kamu..
Itu saja..
[...]

Categories:
Comments

Pada satu ketika, Rasulullah SAW masuk ke rumah isterinya, Aisyah. Didapatinya Aisyah sedang menangis lalu Rasulullah SAW bertanya,

“Kenapa engkau menangis, Yaa Khumaira?” 

Dengan tersedu, Aisyah menjawab,

“Kemuliaan seorang ibu telah membuatku cemburu, Yaa Rasulullah.."

Rasulullah SAW pun tersenyum, lalu menghibur istrinya,

"Engkau adalah Ummul Mukminun, Yaa Khumaira. Ceritakanlah kisah ibu itu yang telah membuat cemburu ibu seluruh orang-orang beriman ini."

Sang Ummul Mukminun pun bercerita,

"Tadi telah datang seorang wanita bersama dua orang anaknya dan mereka meminta-minta. Sedang aku pada ketika itu hanya mempunyai 3 biji kurma. Lalu aku berikan kurma-kurma itu kepada mereka. Sang ibu memberikan dua biji kurma itu kepada kedua orang anaknya dan untuk dirinya satu. Sang ibu menatap kedua anaknya hingga mereka menghabiskan bagiannya masing-masing. Kemudian sampai giliran sang ibu untuk memakan bagiannya, kini kedua anaknya yang menatap Sang ibu. Aku tak mengerti arti tatapan itu. Tapi tiba-tiba saja Sang ibu itu tersenyum kepada kedua anaknya. Dan ia pun membelah kurma yang sebiji itu menjadi dua bagian lalu diberikan kepada kedua orang anaknya."

Aisyah terdiam menahan isak tangisnya..

"Mengenang kisah ini selalu membuatku menangis, Yaa Rasulullah. Semoga Allah memberkahi ibu itu.”. 

Rasulullah SAW pun tersenyum dan bersabda,

“Ketahuilah, Yaa Khumaira. Allah Ta’ala akan mengampuni Sang ibu tadi karena kasih sayangnya itu”.

(Diriwayatkan oleh Muslim)

Subhanallah. Begitu mulianya menjadi seorang ibu. Begitu banyaknya pintu mendapat ampunan dan rahmat dari Allah ketika gelar itu engkau sandang, yaa Ukhti. Jangan pernah berpikir takut untuk menjadi seorang ibu hanya karena engkau takut kehilangan waktu luang atau kebebasanmu. Justru ketahuilah, tidak semua gadis diamanatkan oleh Allah SWT untuk menyandang status penuh kemuliaan tersebut. Bahkan seorang Aisyah, Sang Ummul Mukminun, pun cemburu karenanya. Berdoalah agar engkau mendapatkan kesempatan menjadi seorang ibu, bersyukurlah ketika engkau telah mendapatkannya, dan istiqamahlah dalam menjalankan kemuliaan sebagai seorang ibu.
[...]

Categories:
Comments

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Ikhwah Fillah.

Setelah baca judul tulisan yang provokatif ini, silakan antum cek deh di google. Di luar sana, mungkin antum bakal banyak menemukan artikel-artikel bertebaran yang mendebatkan tentang "menabung" juga. Entah itu mendebatkan tentang hukum menabung di bank konvensional yang berpotensi "riba". Atau bahkan saat menabung di bank syariah pun, masih juga ada yang mendebatkan tentang "tidak syar'i"-nya bank syariah itu sendiri.

Wallahu a'lam bishshawwab.

Terlepas dari perdebatan tentang menabung di bank konvensional atau syariah, ane di sini justru lebih tertarik mengangkat wacana yang lebih ringan dari itu semua. Tapi mungkin sesuatu yang kecil/ringan inilah yang justru menjadi "kulit pisang di jalanan" bagi perdebatan fiqih high-class tentang bank konvensional atau syariah ini. 

Nah, antum kepikiran ga apa yang ane maksud dengan "kulit pisang"-nya perdebatan tentang menabung di bank? Ini sesuatu yang fundamental dan basic banget. Tapi, ya inilah yang justru jadi pondasi bagi hukum menabung itu sendiri. Percuma ngedebatin nabung di bank konvensional atau syariah, kalo ternyata "menabung" itu sendiripun sebenernya haram atau ga diridhoi Allah. Na'udzubillah.

Biar lebih jelas, ane gambarin sesuatu yang fundamental ini ke dalam pertanyaan-pertanyaan ini deh:

Apakah benar Islam mengajarkan tentang menabung?
Jika ya, seperti apa tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang menabung?
Apakah pemahaman kita tentang apa itu "menabung" sudah sama dengan yang diajarkan dalam Islam?
Atau jangan-jangan "menabung"-nya kita selama ini justru malah tergolong sebagai menumpuk-numpuk harta?

Na'udzubillahi min dzalik.

Nah, Ikhwah Fillah sekalian. Kalau antum penasaran sama jawaban pertanyaan-pertanyaan ini, silakan lanjutin baca. Tapi inget baca basmalah dulu, "Iqra, bismirabbikalladzi khalaq". Karena tujuan tulisan ini untuk semata-mata mengharap ridho Allah, yakni sekedar saling mengingatkan dalam kebenaran, "Watawa shawbilhaq". Bukan untuk berdebat kusir yang mengundang rasa 'ujub dalam diri kita, Na'udzubillah.

Oke, Bismillah. Kita mulai ya. Here we go!

Bagaimana persepsi kita tentang apa itu "menabung"?

Antum inget ga? Dari kecil, tepatnya sejak SD, kita mungkin udah tertanamkan stigma tentang menabung. "Menabung pangkal kaya". Atau teman dekatnya, "hemat pangkal kaya".

Ga ada yang salah kok dengan pepatah "hemat pangkal kaya". Karena Al-Qur'an pun memang mengajarkan tentang berhemat, atau lebih tepatnya tidak boros. bahkan Al-Qur'an mengajarkannya lebih sempurna, yakni jangan boros tapi jangan terlalu kikir juga. Pergunakan harta ya sesuai kebutuhannya aja.
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
[Al-Furqan: 67]
Ane setuju ama pepatah "hemat pangkal kaya". Karena pada hakikatnya kaya itu adalah memiliki pendapatan melebihi apa yang kita butuhkan. Jadi bener, hemat dengan memilah antara mana yang benar-benar kita "butuhkan" dengan apa yang sekedar cuma kita "inginkan" pasti akan menjamin pendapatan kita melebihi apa yang kita butuhkan. Jadilah kita orang kaya jika kita berhemat.

Nah, tapi gimana dengan pepatah "menabung pangkal kaya"? Ane pribadi kurang setuju ama pepatah ini. Kenapa? Karena masih banyak persepsi yang keliru dari diri kita sendiri tentang apa itu menabung.

Persepsi keliru 1: Ketika harta sudah melebihi apa yang dibutuhkan, ya sisanya ditabung.

Kebanyakan orang pasti berpikiran bahwa persepsi ini cukup bijak. Walaupun sebagian besar orang bilang persepsi ini benar, tapi ane ga akan menyimpulkan persepsi ini benar. Karena parameter kebenaran atau kesalahan itu bukan dilihat dari kaca mata manusia, tapi dari tuntunan pedoman hidup kita: Qur'an dan Sunnah.

Nah, apa antum pernah nemu ayat Qur'an yang mengajarkan bagaimana kita seharusnya menyikapi harta yang sudah melebihi apa yang kita butuhkan? Antum mau khatam berkali-kalipun Al-Qur'an, insya Allah antum ga akan nemuin satupun ayat yang menganjurkan untuk menabungnya. Tapi antum akan nemuin satu ayat yang ngebahas tentang ini. Yap, silakan buka ayat yang tercantum di judul tulisan ini.
"... Dan mereka bertanya pula kepadamu apa yang mereka akan nafkahkan. Katakanlah: 'yang berlebih dari keperluan'. Demikian Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatnya supaya kamu berfikir"
[Al-Baqarah: 219]

Gimana? Jelas 'kan? Ya, Al-Qur'an mengajarkan, jika ada harta kita yang melebihi keperluan kita, ya sisanya itu harus dinafkahkan. Bukan ditabung. Kalo bingung dinafkahkan gimana maksudnya, itu dijelasin kok di beberapa ayat sebelum ayat tadi.
“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: 'Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan'. Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Mengetahuinya.”
[Al-Baqarah: 215]
Nah, inilah keindahan yang diajarkan Al-Qur'an. Ketika kita memiliki kelebihan harta atau rezeki, daripada ditabung, lebih baik kita coba untuk lebih peka dulu dengan keadaan orang lain di sekitar kita, terutama orang-orang terdekat kita. Apakah ada di antara mereka yang membutuhkan harta itu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika ada, maka nafkahkanlah kelebihan harta itu untuk mereka. Subhanallah, inilah yang diajarkan oleh Islam. Begitu indah kepedulian sosial yang diajarkan di dalamnya.

Nah, menanggapi hal ini, mungkin akan muncul persepsi keliru selanjutnya di benak kita.

Persepsi keliru 2: Menabung itu kan untuk jaminan masa depan. Siapa tahu ada keperluan mendadak.

Wallahi, demi Dzat yang begitu sempurna mengatur rezeki setiap makhluk-Nya tanpa terkecuali. Jangan pernah tertipu dengan persepsi seperti ini, yaa ikhwah Fillah. Tentunya antum sudah familiar dengan surat-surat pendek di akhir juz 'amma kan? Antum insya Allah familiar juga dengan ayat ini.
"Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya (dapat) mengekalkannya."
[Al-Humazah: 1-3]
Akhi dan ukhti, jangan pernah berpikir bahwa dengan menabung itu akan menjamin masa depan kita. Sungguh celaka jika kita berpikir seperti ini. Antum tahu kan bagaimana kelanjutan ayat ini menggambarkan akhir cerita dari orang-orang yang berpikir seperti ini? Na'udzubillahi min dzalik. Ane ga berani melanjutkan ayat ini sampai habis, karena begitu dahsyatnya kengerian adzab yang digambarkan di dalamnya.

Tapi tenang. Islam tidak pernah menafikan sesuatu tanpa memberikan alternatif solusinya. Islam tidak pernah melarang sesuatu tanpa memberikan jalan lain yang lebih suci untuk dijalani. Sebagaimana dalam syahadat, Islam mengajarkan bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah, lalu Islam memberikan jalan lain yang mutlak lebih benar, yakni hanya Allah lah yang patut disembah. Islam melarang kita untuk berzina, lalu Islam memberikan jalan lain yang lebih suci, yakni menikah. Islam melarang memakan harta riba, lalu Islam memberikan pintu rezeki lain yang lebih suci, yakni jual-beli.

Begitu juga dengan kekhawatiran kita akan adanya keperluan mendadak di masa depan. Islam tidak serta merta hanya melarang kita untuk mengumpulkan harta dan menganggapnya sebagai jaminan masa depan. Tapi Islam justru memberikan jaminan masa depan dalam bentuk lain yang lebih suci dari itu.
"Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
[Ath-Thalaq: 2-3]
Wallahi, demi Dzat yang begitu sempurna mengatur rezeki setiap makhluk-Nya tanpa terkecuali. Inilah janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Jika kita dengan ikhlas patuh kepada perintah Allah untuk menjauhi pemikiran bahwa tabungan akan menyelamatkan kita dari keperluan mendadak di masa depan, insya Allah, Allah-lah yang akan memberikan jalan keluar untuk keperluan mendadak itu dengan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka oleh kita. Dan jika kita dengan penuh keyakinan mewakilkan segala urusan kita kepada Allah, maka bergembiralah, karena kita baru saja mempercayakan urusan kita kepada Dzat yang Maha Kaya dan Maha Pemberi Kekayaan.

Nah, gimana? Udah yakin belum untuk membuang jauh-jauh pemikiran menabung demi jaminan masa depan? Kalo masih ragu, ane ngerti apa yang antum raguin. Menanggapi ini, mungkin akan lahir persepsi keliru selanjutnya di benak kita.

Persepsi keliru 3: Kalo ga boleh nabung, masa kita harus ngehabisin saat itu juga rezeki yang baru kita dapet?

Masya Allah, siapa yang bilang ga boleh nabung, Akh/Ukh? Dari dua pembahasan sebelumnya, kita jangan malah jadi nyimpulin nabung tuh haram. Nabung boleh ko. Bahkan Rasulullah saw pun pernah mencontohkannya,
“...Rasulullah saw pernah membeli kurma dari Bani Nadhir dan menyimpannya untuk perbekalan setahun buat keluarga...”
[HR Bukhari]
Yang ga boleh itu menabung harta ketika kebutuhan kita sudah terpenuhi tapi di saat yang sama ada orang lain dekat kita yang masih kekurangan. Kalo menabung harta untuk kebutuhan kita nanti, ya sah-sah aja. Asalkan kebutuhan itu memang kebutuhan yang sudah jelas dan benar adanya. Bukan kebutuhan yang cuma terka-terkaan kita aja.

Misal, buat para mahasiswa, kan bayaran biaya kuliahnya rutin tiap semester. Nah, ini tergolong kebutuhan yang nyata yang harus dipenuhi dulu. Walaupun belum saatnya untuk bayar saat itu juga, tapi sudah menjadi hak atau bahkan kewajiban kita untuk menyisihkan harta kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menabung.

Tapi kalo untuk kebutuhan-kebutuhan mendadak yang kita ga tahu itu dalam bentuk kebutuhan apa nanti, kita ga perlu menabung untuk itu. Misal, khawatir nanti kecelakaan, terus butuh biaya operasi yang mahal. Masya Allah, kita ga perlu nabung untuk hal-hal yang belum pasti kaya gini, Akh/Ukh. Seolah-olah kita nyumbang duit ke bank atau celengan terus minta didoain supaya duitnya cukup buat biaya operasi kalo kecelakaan. Ini mah sama aja kita secara ga langsung minta didoain supaya kecelakaan. Na'udzubillah

Dari pada begitu, mending kita ikutin tuntunan Al-Qur'an yang kita bahas tadi. Duit berlebihnya sumbangin buat Ibu kita yang mungkin saat itu lagi ngidam mesin jahit untuk ngisi waktu luangnya di masa-masa tuanya. Atau sumbangin buat Ayah kita yang saat itu kita melihat beliau masih menggunakan sepatu bolongnya untuk berangkat ke kantor. Atau sumbangin buat Saudara dan Sahabat kita yang baru mendapat musibah saat itu. Atau cari anak yatim dan fakir miskin di dekat kediaman kita untuk mastiin apakah kebutuhan mereka hari itu sudah terpenuhi atau belum. Dan pokoknya banyak cara yang lebih suci untuk menafkahkan harta kita yang berlebih itu ketimbang menabung untuk jaminan masa depan.

Dengan begini, insya Allah masa depan kita lebih pasti terjamin, karena akan banyak doa yang mengalir dari Ibu-Ayah kita, kerabat kita, yatim, fakir miskin, dan orang-orang sholeh lainnya untuk kebaikan dan keberkahan hidup kita. insya Allah.

Ikhwah Fillah. Begitu indah kan ajaran Islam dalam mengelola harta yang berlebih? :)

Alhamdulillah.

Sekian pembahasan ayat-ayat yang mau ane sampaikan dalam tulisan ini. Semoga ilmu ini bukan menjadikan kita pribadi yang sombong dalam berjejak pendapat, tapi justru mengantarkan kita menjadi orang-orang yang semakin dikuatkan keimanannya dan menjadi orang-orang yang lebih ditinggikan beberapa derajat kemuliaannya di sisi Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal 'alamin.

Mohon maaf atas kekurangan dan kelebihan dalam tulisan ini. Kesalahan berasal dari kelalaian dan kelemahan ane pribadi. Dan kebenaran mutlak berasal dari Allah SWT.

Wassalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu.
[...]

Categories:
Comments

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ukhti, ku tuliskan ini untuk dirimu, yang mungkin merasakan begitu jelas perubahan sikapku padamu kini. Bukan karena apa-apa. Hanya karena kusadar. Kamu adalah saudariku. Ukhti fillah. Saudari karena Allah. Bukan ukhti fii nasab. Bukan saudari karena keturunan yang menghalalkan interaksi yang dekat antara kita dan mengharamkan pernikahan antara kita.

Ukhti. Mengenalmu mendekatkanku kepada-Nya. Sungguh bersyukur aku kepada-Nya yang telah mempertemukanku dengan dirimu, Ukh. Tapi kini ku memilih untuk menjauh darimu. Bukan karena ku lelah mengenalmu. Aku menjauh darimu kini, agar Allah mendekatkan kita nanti. Entah itu di akhirat, saat kita menjadi tetangga terdekat di surga-Nya. Atau mungkin di dunia, saat Allah mengizinkan kita berjuang bersama sebagai azwaaja.

Ukhti. Sesungguhnya jiwa manusia ada dalam kuasa-Nya. Ia mengilhamkan kepadanya kefasikan dan ketakwaan. Maka beruntunglah kita jika menyucikannya dan celakalah kita jika menodainya [1]. Jika memang Ia menakdirkan kita sebagai azwaaja, maka adalah suatu keniscayaan bahwa kita berasal dari satu jiwa [2]. Oleh karenanya tidak ada alasan bagiku untuk tidak berusaha menjaga kesucian jiwamu juga. Karena separuh jiwamu adalah separuh jiwaku. Dan inilah caraku menjaga kesucian jiwamu. Dengan menjaga batas interaksi antara kita hingga nyata bagiku kamu memang azwaaja-ku.

Ukhti. Allah yang Maha kuasa meneguhkan hati kita untuk cenderung kepada kebaikan atau keburukan. Allahu Yaa Muqollibal quluubi. Allah, Dzat yang Maha membolak-balikkan hati manusia. Selayaknya hati Umar (ra) yang sangat keras, Allah dengan mudah menjadikan hatinya cenderung kepada kebaikan jika Ia menghendakinya. Begitu juga dengan hati kita, Ukh. Bukan interaksi berlebihan yang akan meneguhkan hati kita. Tapi kehendak Allah. Maka dari itu kuwakilkan urusan hati kita kepada-Nya. Diamku ini untuk menjagamu. Agar Allah ridho dengannya. Sehingga Ia berkehendak untuk meneguhkan hati kita kepada kebaikan yang pernah kita sepakati.

Kamu pun begitu 'kan, Ukh? ^^

"Dibalik kecuekan seseorang, mungkin ada doanya yang terus mengiringi dirimu."

[1] Q.S. Asy-Syams: 7-10
[2] Q.S. Ar-Rum: 21
[...]

Categories:
Comments

Allah,
I can not see You.
But I can feel You.
Just by looking at my self.
I see there are a lot of wonder spread in front of me.
Such perfect harmony of nature.
These proofs is enough for me.
To believe the presence of You.

Allah,
You know every single word I say.
Even every single word whispered in my heart.
Therefore, I always try to keep it all just for Your Pleasure.
When I talk to someone, I don't act like it just between me and him/her.
Because I always feel the presence of You among us.
So, how can I dare to say even a lie in it?

Allah,
I feel the presence of You.
It makes me hold myself whenever I'm about to do any wrong deeds.
It makes my life easy.
 And it can not be much simpler.
Alhamdulillah.

Qaf {50:16}
"We verily created man
and We know what his soul whispereth to him,
and We are nearer to him than his jugular vein."
[...]

Categories:
Comments

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Akhi, Ukhti.. Begitu banyak hikmah terkandung dalam Al-Qur'an. Tidak hanya mengajarkan kita tentang tuntunan hidup, tapi juga menceritakan tentang kisah-kisah yang sangat inspiratif.

Teringat suatu kisah dalam Qur'an tentang kasih seorang ibu. Yang darinya kita belajar tentang bagaimana besarnya cinta seorang ibu kepada anaknya, bagaimana rindu seorang ibu saat melepas anaknya, dan bagaimana kuatnya doa seorang ibu untuk kebaikan anaknya.

Hikmah tentang ibu ini kita bisa renungi dari ayat Qur'an dalam Surat Al-Qashash ayat 7.
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul."  [Al-Qashash: 7]
"Laa Tahzan, Ummu Musa."

Perkataan ini yang diilhamkan langsung oleh Allah SWT kepada sang ibu.

"Jangan bersedih hati, wahai ibu musa".

Kekhawatiran dan kesedihan memang sedang menyelimuti hati seorang wanita israil ini yang baru saja melahirkan bayi laki-laki yang kelak menjadi Rasul Allah, Musa (as). Tapi, kesedihan macam apa yang membuat Allah SWT hendak secara langsung mengilhamkan sang ibu untuk tidak bersedih hati? Ya, pastilah itu suatu kesedihan yang amat besar, dan tidak ada kesedihan seorang ibu yang paling besar melainkan kekhawatiran kehilangan anaknya. Di saat negerinya digemparkan dengan kebijakan pemimpin mereka yang zhalim, Fir'aun, yang dengan keji membunuh setiap anak laki-laki dari keturunan israil.

Kisah pengilhaman Allah SWT secara langsung kepada ibu Musa (as) agar ia tak bersedih hati karena khawatir kehilangan anaknya ini mengajarkan kepada kita bahwasanya Allah SWT menganggap kesedihan seorang ibu kehilangan anaknya memang sesuatu ujian yang sangat berat bagi sang ibu. Maka dari itu, masihkah kita meremehkan air mata ibu kita hingga saat ini? Tidak, sungguh benar-benar merugi seorang anak yang tidak mengacuhkan setitikpun air mata sang ibu, di saat Allah SWT jelas-jelas sangat peduli dengan air mata cinta seorang ibu kepada anaknya.

"Laa Tahzan, Ummi"

Pernahkah kata itu terucap untuk ibu kita, yaa akhi dan ukhti? Kata-kata inilah yang telah menumbuhkan ketenangan ke hati ibu Musa. Ya, memang kata-kata itu spesial diilhamkan langsung oleh Allah SWT. Tapi percayalah, akhi, ukhti. Kata-kata ini tetap akan memiliki kekuatan yang menenangkan bagi sang ibu saat kata-kata ini terucap langsung oleh kita, sang buah hatinya, seolah kata-kata itu diilhamkan langsung juga oleh Allah SWT ke dalam hati ibu kita. Insya Allah.
Sumber: Mahamahu

Subhanallah, begitu indah Islam mengajarkan kita untuk memuliakan sang Ibu. Bahkan Allah SWT pun langsung memberikan contoh bagaimana Ia begitu peduli dengan cinta ibu kepada anaknya.

Radhitubillahi Rabba, Yaa Allah..
[...]

Categories:
Comments

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Yo, sobat.. Ada yang suka hiking di antara kalian? :)
Sumber: rizkipradana
Hiking atau mendaki gunung, bagi sebagian orang mungkin cuma aktifitas yang nguras tenaga dan buang-buang waktu doank.
"Naek tangga aja pegel. Apa lagi naik gunung? Kalo ada lift di gunung, baru dah gw mau ikut hiking.. huahaha". - seseorang
Ya, mungkin itu yang terpikirkan oleh sebagian dari kita. Tapi ga begitu loh bagi sebagian orang lainnya, yakni bagi orang yang percaya bahwa di akhir pendakiannya akan ada keindahan yang menyambutnya dan membuat semua kelelahannya terbayarkan. :)
Sumber: gunnisoncrestedbutte

Nah, ngomong-ngomong soal hiking nih, ternyata Al-Qur'an menjadikannya sebagai perumpamaan juga loh, tepatnya di Surat Al-Balad ayat 11-18. Yuk sama-sama kita kaji.
"Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar? Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir." [Al-Balad: 11-16]
Pendakian, dalam Surat Al-Balad ayat 11-16, dijadikan perumpamaan untuk amal-amal sholeh, yakni melepaskan budak dari perbudakan dan memberi makan kepada yatim dan fakir miskin. Ya, amal sholeh ini seperti hiking atau pendakian. Terasa berat bagi sebagian orang. Tidak, mungkin bukan hanya bagi sebagian orang saja. Sepertinya memang berat bagi semua orang. Sama kaya hiking, bagi pecinta hiking sekalipun, yang namanya hiking tetap saja berat. Ya kan?

Nah, tapi Allah memberikan tips dan triknya nih untuk menjalani pendakian ini di ayat selanjutnya,
"Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang" [Al-Balad: 17]
Allah memberikan kisi-kisi bahwasanya orang yang mampu menjalani pendakian ini hanyalah orang-orang yang memiliki iman, memiliki suatu keyakinan. Artinya apa? Ya, sama kaya hiking lagi. Yang mampu membebaskan budak serta memberi makan yatim dan fakir miskin hanyalah orang-orang yang percaya bahwa ada keindahan yang akan menyambutnya di akhir pendakiannya ini, yaitu Surga. Insya Allah. Bagi yang tidak percaya dengan adanya hari pembalasan, jelas dia tidak akan mau bahkan tidak akan mampu untuk menjalani pendakian ini.

Kemudian Allah juga memberikan tips dalam pendakian ini, yakni pentingnya sebuah ukhuwah. Persaudaraan, saling berpesan untuk bersabar dan berkasih sayang. Lagi-lagi sama kaya hiking, sebaiknya kita mendaki ga sendirian. Tapi bersama-sama dengan pendaki lainnya. Sehingga selama pendakian, kita bisa saling menyemangati (bersabar), bahkan bergantian merangkul sahabat pendakian yang kelelahan atau sedang terluka (berkasih-sayang). Begitu indahnya ukhuwah yang diajarkan Allah SWT. Bukan ukhuwah dalam kebathilan, tapi ukhuwah dalam amal sholeh, yakni membebaskan budak dan memberi makan yatim dan fakir miskin. Subhanallah.
"Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan." [Al-Balad: 18]
Para pendaki amal sholeh inilah yang Allah golongkan sebagai golongan kanan. Yang dalam Surat Al-Waqiah, mereka dijamin surga berisi kebun dan bidadari oleh Allah SWT.

Radhitu Billahi Rabba, Yaa Allah.. :')
[...]

Categories:
Comments

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Kok bicara tentang "nikah" melulu?

Akhi dan Ukhti..

Setelah baca judul postingan ini, antum pasti tau arah pembahasan ayat kali ini ke arah mana? :) Ya, masih tentang munakahat..

Maaf sebelumnya ya kalau pembahasan ayat yang ane angkat masih aja seputar munakahat. Ane sadar sebenernya masih banyak amanat dakwah selain membicarakan tentang "nikah" melulu seperti ini. Walaupun begitu, ane tetep yakin dakwah mengenai ini akan memiliki dampak yang cukup besar ke amanat-amanat dakwah lainnya..

Ko bisa? Ya, bisa.. Kalo kita bicara tentang munakahat, artinya kita bicara tentang pembentukan suatu keluarga yang akan menjadi madrasah utama manusia dalam mengenal kehidupan.
sumber: kabarnet

Ane pernah berbincang dengan salah seorang relawan pengelola Sekolah Gratis Masjid Terminal Depok, beliau menceritakan bahwasanya anak-anak jalanan yang bersekolah di sana sebenarnya bukanlah anak-anak yang berlatarbelakang tidak mampu dalam finansial. Anak-anak jalanan ini memutuskan berkutat di jalanan bukan karena uang. Tapi untuk pelarian dari masalah-masalah dalam keluarganya. Ya, sebagian besar dari mereka ternyata berlatarbelakang keluarga yang "broken-home".

Nah, antum ud nangkep permasalahannya apa di sini? Ya, keluarga. Itu yang dirindukan oleh anak-anak jalanan. Walaupun ia mencari pelarian dari masalah keluarganya di jalanan, kebersamaan dan bimbingan yang ia terima di sana jelas berbeda andaikan kebersamaan dan bimbingan itu datang dari keluarganya sendiri. Kebutuhan mental mereka tidak terpenuhi saat keluarga tidak berhasil memegang peranannya.

Keluarga itu ga sesederhana: Ayah kerja, ibu masak, anak sekolah. Ga. Ga seperti itu. Keluarga itu mengandung banyak peranan. Dan peranan yang paling utamanya itu adalah menjaga keistiqamahan. Keluarga yang bisa menjaga semangat tiap anggotanya dengan kasih-sayangnya. Keluarga yang bisa menjaga kebersamaan tiap anggotanya dengan ketentramannya. Keluarga yang bisa menjaga nilai-nilai moral yang tertanam dalam pribadi tiap anggotanya dengan bimbingan hikmahnya. Karena selain keluarga, ga ada yang bisa menelisik personal seseorang jauh lebih dalam.

Dengan kata lain, keluarga itu sebenernya adalah medan dakwah yang utama. Saat setiap keluarga berhasil memegang peranan dakwahnya ini, insya Allah dakwah dalam tingkat masyarakat pun akan lebih mudah. Karena dunia yang penuh keberkahan hanya bisa tercapai jika masyarakatnya menjunjung tinggi ajaran islam. Dan masyarakat yang menjunjung tinggi ajaran islam itu berawal dari keluarga yang kesehariannya dipenuhi dengan nilai-nilai keindahan akhlak islami.

Pengkajian Ayat: Pasangan Hidup

Saat kita bicara tentang pembentukan keluarga yang bisa memegang peranan dakwah dalam keluarganya sendiri, maka sorotan utama kita akan menuju dua sosok yang akan memegang peranan utamanya, yaitu Ayah dan Ibu.

Dari perspektif anak, mereka memang Ayah dan Ibu. Tapi keluarga bukan sekedar hubungan anak dengan orang tuanya saja. Bukan hanya tentang Ayah dengan anaknya atau Ibu dengan anaknya. Tapi ini juga tentang hubungan antara sang Ayah dengan sang Ibu. Baik hubungan interpersonalnya (Suami-Istri) ataupun hubungan ketika mereka hadir bersama di depan anak-anak (Ayah-Ibu).

Dua peranan ganda yang dipegang sang Suami dan sang Istri ini tentunya bukan suatu hal yang main-main. Suami-Istri ga sesederhana gebetan, pacaran, tunangan, HTS, atau apapun itu yang mengatasnamakan komitmen yang sebenarnya semu belaka. Suami-Istri itu pasangan hidup. Bukan sekedar menjalani hidup bersama, tapi juga memenuhi tanggung jawab bersama. Perlu adanya suatu chemistry yang membuat keduanya bisa klop untuk bekerja sama sesuai peranannya masing-masing

Nah, kaya gimana sih chemistry antara Suami-Istri itu menurut tuntunan Al-Qur'an? Cek ayat berikut ini,
“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu dari jiwa kalian sendiri pasangan hidup, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].
Nah inilah alur chemistry pasangan hidup yang dituntun oleh Al-Qur'an. Ada beberapa kata kunci di sini:

Satu jiwa. Min anfusikum. Dari jiwa kalian sendiri. Artinya, hal pertama yang harus dimiliki oleh suami istri adalah satu jiwa, soulmate, kesesuaian jiwa. BJ Habibie menyebutnya sebagai Manunggal. Semacam ada telepati di antara mereka dalam berkomunikasi. Satu jiwa ini yang membuat suami istri bisa klop meskipun belum pernah bertemu sebelumnya. Ya, kesejiwaan ini semacam kode dalam diri kita. Bisa itu berupa kesamaan visi, kesamaan komitmen, ataupun kesamaan dalam bentuk lain yang tidak bisa disadari oleh manusia. Dalam Islam, kesejiwaan yang paling utama itu adalah kesamaan komitmen kepada Allah dan agama.

Pasangan hidup. Azwaajan. Tepat setelah menyebut satu jiwa, Al-Qur'an langsung mengatakan bahwa merekalah pasangan hidup. Suami istri. Dengan begini Al-Qur'an mengajarkan bahwa pasangan hidupmu yang sebenarnya adalah pasti dari jiwa yang sama. Mengenai ini, kita biasanya dihadapkan dua hal. Menikahi orang yang kita cintai atau mencintai orang yang kita nikahi. Yang pertama cuma sebuah kemungkinan. Tapi yang kedua merupakan sebuah keharusan. Ketika kita sudah memutuskan berkomitmen bersama dengan seseorang, maka dialah pasangan hidup kita. Jadikan ia belahan jiwa kita. Jangan biarkan cintamu yang belum halal kepada orang sebelumnya menjadi penghalang jiwamu untuk bersatu dengan jiwa pasangan hidupmu saat ini.

Supaya kamu merasa tenteram kepadanya. Litaskunuu ilayha. Sakinah. Tepat setelah pasangan hidup yang sejiwa ini bersatu, Al-Qur'an langsung menjamin ketenteraman akan menyelimuti rumah tangga mereka. Jika rumah tangga tidak tenteram, maka itu mengindikasikan mungkin mereka tidak memulainya dengan kesejiwaan atau belum mau membuka hati untuk menyatukan jiwa mereka, menyatukan komitmen mereka. Sakinah ini selayaknya menjadikan pernikahan sebagai penyempurna separuh agama seseorang. Karenanya seseorang menjadi tenteram dengan adanya penyaluran yang halal dan baik untuk syahwatnya, dan tenang dengan adanya sahabat sejiwa yang akan terus memberikan semangat dan dukungan dalam setiap perjuangannya..

Mawaddah. Apa itu mawaddah? Dalam Qur'an terjemahan Departemen Agama, mawaddah diartikan sebagai kasih. Tapi sebenarnya mawaddah ini artinya cukup spesifik. Mungkin dalam bahasa inggris dan bahasa indonesia hanya dikenal kata love dan cinta. Tapi dalam bahasa arab, ada banyak kosakata spesifik yang menggambarkan kata cinta. Salah satunya mawaddah. Mawaddah ini adalah ekspresi cinta yang meliputi batin dan lahir juga, dari yang sifatnya sangat emosional romantis hingga yang sifatnya sangat syahwat biologis. Inilah mawaddah. Dalam ayat ini, mawaddah dianggap sebagai akibat, bukan sebab. Jika pasangan hidup itu sejiwa, maka akan tumbuh di dalamnya mawaddah. Itu alur yang diajarkan Qur'an. Jangan tertukar. Sering kali kita beranggapan, harus cinta (mawaddah) dulu baru pasangan tersebut akan cocok. Bahkan ada yang sebelum menikah sudah menikmati mawaddah yang biologis. Na'udzubillah. Jika seperti ini, maka alurnya akan kacau. Mungkin pasangan ini akan memiliki mawaddah, tapi belum tentu ada sakinah di dalamnya.

Rahmah. Ini juga salah satu kosa kata cinta dalam bahasa arab. Cinta yang seperti apa? Jika diibaratkan, Rahmah itu seperti cinta seorang ibu kepada anaknya. Tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi. Tak harap kembali. Rahmah itu memberi, bukan menerima. Rahmah itu berkorban, bukan menuntut. Rahmah itu berinisiatif, bukan menunggu. Rahmah itu bersedia, bukan berharap-harap.

Nah itulah alur chemistry pasangan hidup yang dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an Al-Karim.

Satu Jiwa, Menikah, Sakinah => Maka akan tumbuh Mawaddah dan Rahmah.
Inilah pasangan hidup yang barakah.

Jangan tertukar.
Jika kita mengawalinya dengan mawaddah => hanya akan berujung pada kemaksiatan.
Jika kita mengawalinya dengan rahmah => hanya akan berujung pada cinta yang bertepuk sebelah tangan. *ea, galau-galau dah.. hha*

Awali pernikahan dengan kesejiwaan dan ketenteraman.. Maka Allah akan menanamkan mawaddah dan rahmah didalamnya. Insya Allah. :)

Wallahu a'lam.
Billahilhidayah wat taufiq.
Wassalamu 'alaykum warahmatullahi wabarakatuhu.
[...]

Comments

Ihsan Ahmad Zulkarnain

Born 25th October 1991 in Karawang, West Java, Indonesia.
Have grown up in Depok, West Java, Indonesia since 1996.
Graduated from SDN Kukusan, SMPN 2 Depok, SMAN 1 Depok.
Have been studying Mechanical Engineering at UI since 2009.
Muslim
Single but not available *lol*.
Love to play guitar, read books, and inspire people with my acts.
[...]

Categories:
Comments

Kita begitu berbeda dalam perilaku..
Kau dengan ketegasanmu..
Aku dengan ketenanganku..
Tapi hal ini yang membuat kita menyatu.

Menjadi sahabat..
Berbagi tawa..
Bertukar pikiran..
Menceritakan optimisme kehidupan..

Masihkah kau ingat saat itu?
Saat amanah membuat kita terjaga hingga larut..
Tapi malah aminah yang mendominasi pembicaraan kita semalaman.. Hahaha..
Ya, mungkin ini momen terbaik kebersamaan kita..

Dan masihkah kau ingat saat tiba-tiba ku tersedu..?
Kau meledekku dengan meniruku..
Aku hanya tersenyum..
Lalu kembali menundukkan kepalaku..

"Lo tahu kenapa gw nangis?
Gw nangis dalam doa..
Ada yang gw sadarin dari persahabatan ini..
Kebersamaan kita saat ini..
Sama kaya yang pernah gw rasain sebelum-sebelumnya..
Sahabat-sahabat gw dulu..
Sekarang udah ga berada di sisi gw lagi..
Dan gw sadar kitapun seperti itu..
Akan tiba masanya dimana kita harus berjalan masing-masing..
Entah kita bisa bertemu lagi atau ga..

Itulah kenapa gw berdoa..
Gw ga berdoa supaya kita ga kepisah..
Atau bisa ketemu lagi di dunia ini..
Karena pertemuan di dunia ini bagi gw semu..
Akan kembali berujung pada perpisahan..

Gw cuma doain yang terbaik buat sahabat gw..
Gw ga doain lo cepet kaya atau nikah ama cewe yang lo incer..
Yang gw doain cuma supaya lo bisa istiqamah..
Begitupun gw, istiqamah..
Dan sahabat-sahabat gw lainnya juga, istiqamah..
Tetep istiqamah..
Dijauhin dari maksiat..
Terus dinaungi oleh hidayah-hidayah-Nya..
Dengan begitu gw harap kita bisa dikumpulin bareng lagi di akhirat nanti..
Jangan ada satupun dari kita yang tersesat di dunia..
Itu doa gw..

Walau kita terpisah di dunia..
Berjalan masing-masing menjalani hidup..
Tapi kalian ga akan pernah jadi angin lalu bagi gw..
Karena doa ini yang akan slalu membuat gw rindu bertemu dengan kalian di surga nanti.."
[...]

Categories: ,
Comments

Siklus ekspresi skripsi..
Sumber: aftinanurulhusna

Ekspresi saat ini:
Eh, judul yang itu kayanya lebih bagus..
Kenapa rumput tetangga selalu tampak lebih hijau..?
*2 bulan masih aja galau milih judul*
T~T
[...]

Comments

Wanita ga pernah mengutarakan apa yang dia benar-benar maksud..
Sejauh ini, memang begitu yang ku tahu..

Ada masalah di balik kata "gpp"..
Ada keinginan di balik kata "terserah"..

Bahasa wanita ini yang cukup membuat kita, para pria, jadi tertekan..
Memahaminya mungkin jadi sesuatu yang mutlak harus kita kuasai..
Jika tidak, kata2 ini yang akan jadi familiar bagi kita..
"Kamu ga pengertian!!"

Ga cuman itu..
komplikasi bahasa wanita juga terkadang muncul disaat menjawab pengutaraan perasaan kita kepada mereka...
Ketika mereka menjawab "Maaf, aku ga tertarik sama kamu.."
Sebenernya yang mereka maksud "Ayo, berusaha lebih keras untuk buat aku tertarik sama kamu.."
 
Jika kita tidak menangkap maksud sebenarnya dari bahasa wanita ini..
Maka hilanglah sudah kesempatan untuk memperjuangkannya..
Oleh karena itu, waspadalah, waspadalah..
Coba untuk lebih peka dengan bahasa wanita..

Kali ini penulis akan kasih contoh bagaimana memahami maksud sebenarnya di balik bahasa wanita ketika menjawab perasaan kita..

"Maaf, aku ga tertarik sama kamu"
"Coba lagi"

"Sudah ku bilang aku ga tertarik sama kamu"
"Coba lebih keras lagi"

"Aku masih sibuk kuliah, belum punya waktu untuk hubungan kaya gini"
"Coba cari tau jadwal kuliah ku semester ini, dan coba deketin aku saat jadwalku- -kosong ya.. :)"

"Aku sudah punya kekasih"
"Ayo perebutkan aku!"

"Aku udah punya pacar yang ganteng, lah kamu?"
"Kamu jauh lebih ganteng sih.. Oh, andai kamu hadir lebih awal dalam hidupku"

"Sekali lagi kamu nyatain cinta, pacarku akan gebukin kamu!"
"Masa gitu aja jiper? Ayo perebutkan aku!"

"Pacarku sudah melamarku.. Nih liat cincinnya.."
"Tapi jodoh siapa yang tahu, ayo terus perjuangin aku"

"Besok aku akad nikah, kalau kamu masih nyatain cinta juga, akan kubunuh kamu saat itu juga!"
"Kamu datang ya, kali aja ada sesuatu yang bisa merubah keadaan ini..."

"GUSTI ALLAH, Aku sudah punya anak!!!"
Nah, di sini baru kamu berhenti..

Yaa,, begitulah memang komplikasi bahasa wanita..
Kita harus berusaha benar-benar memahami maksud dibalik setiap kata-katanya..
Tapi terkadang kita harus sadar diri juga jika tidak ingin berakhir seperti contoh di atas.. Hha..

-diadopsi dari buku: "Catatan Mahasiswa Gila"-
[...]

Categories:
Comments

“Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah (Qs:al An’aam:116)

Salahkah aku jika tidak mengikuti kebanyakan orang
Dimana kebanyakan mereka mendaki gunung emas
Tak terlihat baginya puncak bertepi
Sehingga ia lupa harus kembali menapaki kerendahan


“..akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur” (Qs Al Baqoroh:243)

Salahkah jika aku tidak mengikuti kebanyakan orang
dimana mereka berpakaian title dan pangkat
sebagai hasil pembelajaran di lembaga ikhtilath
sehingga ia lupa bahwa titel terakhirnya alm.


“…akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Qs.Al A’raf:187)

Salahkah aku jika tidak mengikuti kebanyakan orang
dimana mereka berkulit intan permata
bermahkota lembaran sutra polesan
menepis malu dengan alasan masa muda
sehingga ia lupa dengan kehormatannya


“.. dan sesungguhnya kebanyakan manusia itu lengah terhadap tanda tanda kekuasan Kami” (Qs.Yunus:92)

Salahkah jika aku tidak mengikuti kebanyakan orang
dimana ukuran kebenaran dimata mereka
Adalah mayoritas manusia
berpangkal adat nenek moyang
berujung peremehan sunnah Nabi


“ dan sesungguhnya Kami telah mengulang ulang kepada manusia didalam Al-Quran ini setiap macam perumpamaan, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukai selain mengingkari”
 (Qs.Al Isra’:89)

Salahkah jika aku tidak mengikuti kebanyakan orang
dimana ukuran kesuksesan dimata mereka
Adalah penguasaan teknologi mutakhir
tersibukkan dengan tuntutan zaman
terlupakan dengan tuntutan akhir zaman


“ Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar benar ingkar akan pertemuan dengan Rabb-nya. (Qs.Ar Ruum:8)

Salahkah jika aku tidak mengikuti kebanyakan orang

“ ..akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman”. (Qs.Hud:17)
“..Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan..” (QS.Yunus:36)
“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.” ( Al-An’am [6]: 116)
“..dan sesungguhnya kebanyakan manusia itu benar benar fasiq” (Qs.Al Maa’idah:49)

 Salahkah jika aku mengikuti golongan yang sedikit
Salahkah jika aku mencintai golongan yang sedikit
Dan salahkah aku jika berharap menjadi golongan yang sedikit?


“ Sedikit sekali dari hamba-Ku yang bersyukur.” (Qs.Saba’:13)
“ ..Sedikit sekali kalian beriman kepadanya. (Qs.Al Haaqqah:41)
 “..Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran” (Qs.Al A’raf:3)
 “…Dan tidak beriman kepada Nuh itu kecuali sedikit saja.” (Huud [11]: 40)
 “…Tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” (Al-Kahfi [18]: 22)
“…Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan amat sedikitlah mereka ini.” (Shaad [38]: 24)
"Dan orang yang paling dahulu, yang paling dahulu. Mereka itulah “muqarrabun” (orang yang didekatkan).Di dalam Syurga Na’im (kenikmatan). Segolongan besar daripada orang yang terdahulu. Dan segolongan kecil daripada orang yang kemudian. (Al-Waqiah: 10-14)

 “Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah “(Qs:al An’aam:116)

[Courtesy of: lovesunnahnobidaah]
[...]

Comments

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu 'alaykum warahmatullahi wabarakatuhu..
===================================================
Sahabat..

Masihkah dirimu ragu tentang apa arti kehidupan ini?
Tapi, kenapa di tengah ragu ini,,
kau masih terus menyibukkan diri dengan kehidupan?
Tersenyum dan menangis pada kesemuan..

Layaknya suatu perjalanan..
Kita lupa darimana kita berangkat..
Dan kemana kita menuju..
Sadar kita tengah tersesat..
Tapi masih saja terbuai dengan semu..

Cobalah untuk berhenti sejenak, Sahabat..
Dan renungi perjalanan yang kau lalui ini..
Resapi sekelilingmu..
Maka kau akan menemui sesuatu..
Bahwa ternyata begitu banyak petunjuk untuk arah perjalananmu ini..

Kau hanya butuh membuka matamu..
Dan memberanikan kakimu untuk melangkah mengikutinya..
===================================================



===================================================
Haa Miim. Diturunkannya al-kitab ini dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi benar-benar merupakan ayat (bukti) bagi orang-orang yang beriman. Dan dalam penciptaan dirimu sendiri dan makhluk melata yang bertebaran merupakan ayat (bukti) bagi kaum yang yakin. Dan pergantian malam dan siang dan apapun yang Allah turunkan dari langit berupa rezki, maka hiduplah dengannya bumi setelah matinya dan perkisaran angin merupakan ayat (bukti) bagi kaum yang berakal. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepadamu dengan haq, maka dengan perkataaan mana lagi setelah Allah dan ayat-ayatNya mereka akan beriman.
(Q.S al Jatsiyah 1-6)
===================================================


[...]

Comments

Assalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Sebelumnya ane ucapin terima kasih buat semua pihak yang udah berpartisipasi memberikan pendapatnya dalam survey kecil2an yang kira2 isinya seperti ini:
 ====================================================
Ada 4 kekuatan/potensi perempuan :

1. Penampilan/Fisik (Beauty).
2. Kecerdasan/Ilmu (Brain).
3. Perilaku/Akhlaq (Behavior).
4. Mentalitas/Kemandirian (Brave).

Manakah prioritas yang anda pilih jika menjadi perempuan atau jika harus memilih perempuan?

Ayo, ini terkait masa depan peradaban manusia, loh.. ^^
Silakan vote di link ini ya..

http://www.facebook.com/?sk=question&id=294793213914762

(Sorry broken link, Si empunya facebook udah pensiun maen fb)

====================================================
Yap.. Hasil surveynya ternyata cukup didominasi oleh satu pilihan.. Behavior, perilaku atau akhlaq menjadi prioritas utama potensi yang harus dimiliki oleh perempuan menurut mayoritas responden survey ini..
 So? Apa ada pertanda sesuatu dengan hasil survey ini, gan?
Weis.. Tentu ada donk..

Di survey tersebut kan disebutin klo hal ini ada hubungannya ama masa depan peradaban manusia.. Tau kenapa? Ya, karena perempuan sebagai calon (ataupun sudah jadi) ibu akan memegang peranan penting dalam pembentukan karakter anak2nya, yang akan mewarisi peradaban dunia selanjutnya.. Ibu adalah agen pendidik pertama sang anak.. Ibu adalah makhluk pertama yang menjadi contoh bagi sang anak.. Sang anak dengan keluguannya akan cenderung menyerap semua yang ia lihat, dengar, dan rasakan dari ibunya.. Dan 4 potensi ini lah yang juga akan secara alamiah diwarisi (baca: dicontoh) oleh anak2nya..


So, diharapkan, hasil survey ini menunjukkan bahwa masyarakat kini menyadari pentingnya pendidikan perilaku dan akhlak sebagai hal yang utama yang harus ditanamkan pada anak.. Dan yang bisa menyukseskannya adalah dengan menghadirkan sosok ibu yang memiliki potensi behavior tersebut..

Yap, dengan begitu, kita bersama2 mengharapkan ini adalah pertanda masa depan peradaban manusia akan digiring ke arah peradaban manusia yang memiliki akhlak luhur..
Aamiin.. Setujulah ama itu..
Tapi.. ga berarti 3 hal lainnya itu ga penting kan? toh buktinya 3 hal itu disebutkan juga sebagai "POTENSI"..
Artinya ada suatu "NILAI" yang terkandung juga kan dalam 3 potensi lainnya itu?
Yap,  betul..

Walaupun behavior dianggap potensi yang bernilai paling besar jika ada dalam diri perempuan,, tapi beauty, brain, dan brave tetaplah suatu potensi yang juga harus dipertimbangkan pengaruhnya..

Semua keempat potensi ini ada dalam diri perempuan.. Tapi hanya saja setiap perempuan memiliki porsi potensi yang berbeda2.. Ada yang didominasi oleh satu potensi saja, dan ada juga yang seimbang dalam keempat potensi tersebut.. Itu yang membuat tiap perempuan memiliki nilai-nilai tersendiri dengan ciri khasnya..

Nah, terlepas dari masalah "perempuan dengan porsi potensi seperti apa yang terbaik?",, baca dulu nih komentar-komentar menarik dari para responden survey yang cukup menggugah..

Angga Fauzian · Answered Beauty
hehehe.. yang beauty aja jul..
beauty mukanya..
beauty otaknya..
beauty kebiasaannya..
n beauty keberaniannya...
sempurna.. :)
Maulana Hidayat Answered Brain
Sungguh berat, entahlah ... apa ya? mungkin saya pilih kecerdasan nya. Dengan kecerdasan dia seharusnya bisa memilih & menjaga pnampilannya, mengaplikasikan perilaku yang baik, juga menggunakan kecerdasannya untuk kemandirian.
Sri Wahyuni · Answered Behaviour
Akhlak harus utama... akhlak akan membentuk mental, akan selalu memunculkan rasa keingintahuan yg positif (kecerdasan) dan pada akhirnya akan memunculkan aura positif dr dlm diri yang sepadan dengan inner beauty si perempuan tsb... yakin, makanya oleh Islam selalu akhlak yg didahulukan spt Rasulullah, dr akhlaknya yg sdh terlihat dr sejak kecil nama al Amin sdh disematkan pada dirinya... :)
Ihsan Ahmad Zulkarnain · Answered Brave
Mental yang kuat akan cenderung bisa lebih istiqamah.. Ya.. Istiqamah untuk terus memelihara penampilannya, meng-upgrade kecerdasannya, dan menjaga perilakunya.. ^^



*Huahaha.. TS-nya nge-quote ucapan dia sendiri..*
So, dari komentar-komentar tersebut, kesimpulannya adalah..

Tam taram tam tam...

"Apapun potensi yang mendominasi dalam dirimu, manfaatkan itu untuk menstimulasi atau mendukung perkembangan potensi lainnya juga.. Sehinggga kamu bisa mengoptimalkan seluruh potensi yang kamu miliki.."


cool banget ga sih gaya gw? *merasa bijak*

Yap... Sekian gan..
Akhir kata, mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan bagi agan sekalian..
Terima kasih sudah berpartisipasi dalam survey ini..
Dan semoga pembahasan hasil survey ini memberikan hikmah yang dapat mengembangkan diri kita menjadi lebih baik lagi.. Aamiin..

Wassalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu..
Promosi, mampir juga ke notes2 ane lainnya ya, gan:
My Wife My Princess
My Husband My Prince
[...]

Categories:
Comments

Sering ku bertingkah seperti Charlie Chaplin..
Tak banyak bicara, bergerak seperti mesin..
Smooth.. seperti tanpa gerakan..
Mereka berfikir mungkin ku tak punya tujuan..
Aku coba bangkit meskipun sulit..
Kecepatan tinggi dari bumi ke langit..


[...]

Comments

Ini adalah cara yang sama untuk me-respek perbedaan..
antara kau, aku..
hewan, setan..
warna hitam putih.. 
keras atau pelan.
Coba jabarkan isi otak Martin Luther ketika suarakan persamaan.
Apa masalahmu?! Masalahku dan kau bukan sebatas perbedaan.
Hanyalah tentang bagaimana..
bagaimana kita hidup berdampingan??
Kalian para poser dari tokoh nonsen..
prepare untuk bersatu dan bakar egotrip jiwa..
prepare untuk bersatu dan bakar egotrip jiwa!!!

[...]

Comments

Bebaskan pikiranmu..
Dari semua kekhawatiran tentang anggapan orang tentang dirimu..
Ekspresikan dirimu..
Dengan pilihan jalan hidup dan mati yang kau mau..




[...]

Categories:
Comments

Depok, 2 Oktober 2012, 18:30 WIB


"Gw ngajarin kalian fisika tapi kalian sendiri ga minat fisika" tuh ibarat "gw pacaran ama cewe yang ga bener2 cinta ama gw"..
Diih, kakak malah galau.. Hahaha..
Sumber: zcache.com
Yee, serius ini.. Gw cuma berusaha nganalogiin ama sesuatu yang bisa kalian bayangin.. Kalian pasti belum pernah kebayang kan gimana perasaan seorang guru yang dicuekin murid2nya? Tapi kalian pasti bisa kebayang gimana perasaan kalian ketika dicuekin ama orang yang kalian sayang? Nah, perasaan gw ke kalian tuh kaya gitu..
Hahaha.. kakak so sweet banget sich..
*facepalm* jeeh.. siapa yang lagi gombalin kalian.. = =a seriusan nih.. analoginya kebetulan aja pas.. Nih, kalo kalian pacaran ama orang yang ga cinta ama kalian, kalian berharap sekeras apapun supaya dia mau ngertiin kalian, itu bakal sulit terjadi.. Bener ga?
Hihihi.. Iya aja deh, kak..
Nah itu sama kasusnya kaya gw..
O.. jadi kakak curhat nih ceritanya? Hhi.. Sabar ya, kak..
= =a ok, gw pulang..
Hahaha.. Jangan, kak.. bcanda..
Maksud gw tuh, sama kasusnya kaya gw ngajarin kalian.. Seberusaha apapun gw ngebuat kalian ngerti fisika, itu bakal sulit kalo kalian sendiri ga minat ama fisika, apalagi kalo kalian benci ama fisika..
*hening sejenak*
 Kok, diem? hha.. bener ya yang gw sampein barusan?
Ga gitu juga, kak.. kita ga minat ama fisika justru karena terlalu susah untuk dimengerti..
Ah, cemen kalian.. Masih ibarat pacaran kaya tadi.. Kalo gw sih tipikal cowo pejuang.. Walaupun gw ga ngerti cewe itu sebenernya maunya apa, gw ga serta merta ngebuang perasaan gw gitu aja ama tuh cewe.. Justru tantangannya di situ.. Bakal lebih menarik kan punya cewe yang bisa bikin penasaran?

Nah, kalian memandang fisika juga harus seperti itu.. Kalian jangan kehilangan minat kalian ama fisika hanya karena kalian sulit untuk memahaminya.. Tapi justru anggap itu sebagai tantangan untuk kalian.. Coba bayangin berapa banyak cewe atau cowo yang kagum ama kalian kalo kalian pinter fisika.. *Hahaha.. Modus..* Nah, itu bisa jadi nilai plus kalo kalian minat ama fisika..

Contohnya gw.. Gw bisa liat binar mata kalian yang kagum ama guru semuda ini yang bisa ngajarin kalian fisika.. B-) *nyengir*
Huu.. pedean, tau deh yang pinter fisika..
Hha.. Sorry.. becanda.. gw cuma bermaksud memotivasi kalian.. Ok, gw sekarang mau tau pandangan kalian tentang fisika.. Apa yang ngebuat kalian ga minat, n apa yang ngebuat kalian nganggep fisika sulit untuk dimengerti..?
Kebanyakan rumus, kak.. Dan kadang guru yang ngajarinnya juga ga asik.. Susah nangkep penjelasannya..
Kebanyakan rumus ya? hmm.. Ok, ntar gw jelasin masalah itu.. Klo masalah guru, tenang.. Kalian beruntung dapet guru kaya gw.. Huahaha.. *lagi2 kepedean*..

Ibarat pacaran kaya tadi juga.. Ada triknya.. Kalo pacar kalian ga cinta ama kalian, kalian jangan langsung berharap n berusaha supaya dia ngertiin kita.. Tapi berusaha dulu untuk ngebuat dia bener2 jatuh cinta ama kita.. Buat dia nyaman dulu dengan kita.. Kasih dia kejutan supaya ga jenuh.. Kasih dia kejelasan tentang masa depan.. Coba untuk tarik ulur dia.. Dan sebagainya..

Nah trik gw juga kaya gitu dalam ngajar kalian nanti.. Kira2 begini..

Kalo pacar kalian ga cinta ama kalian, kalian jangan langsung berharap n berusaha supaya dia ngertiin kita..
Artinya: Gw ga akan langsung ngejejelin kalian dengan rumus2 fisika supaya kalian secara instan langsung ngerti..

Tapi berusaha dulu untuk ngebuat dia bener2 jatuh cinta ama kita.. Buat dia nyaman dulu dengan kita..
Artinya: Gw akan coba ngebuat kalian nyaman dulu dengan suasana belajar kita..

Kasih dia kejutan supaya ga jenuh..
Artinya: Gw akan coba ngasih lelucon2 garing supaya kalian ga jenuh selama belajar..

Kasih dia kejelasan tentang masa depan..
Artinya: Gw akan coba ngejelasin tentang aplikasi atau penerapan langsungnya nanti gimana dari materi fisika yang kita lagi pelajarin

Coba untuk tarik ulur dia..
Artinya: gw juga ga akan secara monoton mengajari kalian terus, tapi gw akan ngasih kesempatan kalian untuk berpikir sendiri dulu dan mengemukakan pendapat kalian.. Setelah itu baru gw lurusin..

Nah.. kira2 begitu.. Gimana? Tertarik kan untuk gw ajarin?
Hmm.. Kakak pujangga banget ya.. Filsafatnya bener2 pas.. :) Kayaknya seru nih diajarin kakak..
Hho.. Ya begitulah apa adanya gw.. Oiya.. Dari tadi kita ngibaratinnya ama pacaran mulu.. Sebenernya ga boleh nih.. Di Islam kan haram yang namanya pacaran.. Dan sebenernya gw juga ga setuju tuh ama hubungan tanpa ikatan komitmen kaya gitu..
Dih.. Kakak sendiri yang ngibaratin juga.. yee..
Hha.. Sorry2.. Gw ngibaratin ke situ tuh supaya kalian kebayang dulu.. Nah setelah ud kebayang, baru gw jelasin ibarat yang baiknya..

Gw tipikal cowo yang serius dalam ngejalanin hubungan.. Gw ga mau main2.. Nah itulah kenapa gw sebenernya ga suka sama yang namanya pacaran.. Karena kalo pacaran tuh, kalian kaya cuma coba-coba doank.. Klo cocok lanjut, klo ga cocok ya putus.. Yang kaya gini bagi gw ga bijak.. Ga gentle buat seorang cowo..

Klo kalian ud mutusin untuk ngejalanin hubungan.. Kalian harus serius ngejalaninnya.. Kalo ada yang ga cocok, solusinya bukan dengan berpaling nyari yang lain.. Tapi coba untuk nyesuaiin diri kita dengan dia.. dan dia juga harus mencoba untuk nyesuaiin diri dia ama kita.. ini baru yang namanya komitmen.. Dan gw rasa komitmen itu ga ada pas pacaran.. Komitmen itu cuma ada setelah ada ikatan pernikahan..

Nah, gw mau kalian juga seperti itu dalam belajar fisika.. Jangan nganggep ini cuma kaya pacaran.. Klo kalian cocok ama fisika, lanjut.. Klo ga cocok ya ga usah serius2 amat ama fisika.. Jangan kaya gitu.. Tapi gw harap kalian nganggep ini kaya pernikahan.. Selain kalian minat ama fisika, kalian juga harus numbuhin dalam diri kalian komitmen untuk serius mempelajarinya.. Tapi seriusnya jangan dibawa kaku banget.. Dibawa happy aja.. kaya pernikahan, dibawa happy aja.. Klo dibawa kaku, nanti jadinya malah ribut mulu ama bini tiap hari.. hha.. Bener kan?
Hihihi.. Kakak mencurigakan nih, omongannya tentang "itu" mulu.. Kapan nih kak undangannya? :p
Hohoho.. Murid yang pintar membaca situasi.. Yap, maklum mahasiswa tahun terakhir.. Jadi jujur gw emang udah masuk ke tahap persiapan ke arah sana.. Doain aja ya, semoga calon bini n calon mertuanya mau.. :')
E, cie...  Aamiin.. Hahaha.. Calonnya siapa kak? Udah ada kan?
Udah ada target sih.. Tapi tenang, dia bukan di antara kalian kok.. hahaha..
Iiih.. Ketemu juga baru sekarang, kak.. :p Lagian kan kita masih kecil imut2 gini kak.. Belum ngerti begituan.. hihihi..
Hahaha.. Sudahlah.. Kok jadi malah curhat begini gw.. Oke, gimana? udah siap belajar fisika hari ini?
Siap... :D
Oke.. Here We Go.. Hari ini kita membahas tentang gelombang suara..

Ayo, ngaku siapa di antara kalian yang suka nyanyi2 di dalem kamar mandi? Angkat tangan kalian.. hha..  *sambil nyontohin ngangkat tangan*
Diih, kakak tuh yang angkat tangan, berarti kakak sendiri yang suka nyanyi di kamar mandi.. hha..
Yee.. ini cuma contoh.. hha.. tapi emang kadang2 juga sih.. :p hha..

Yaah, btw.. Kalian sadar ga kenapa di dalem kamar mandi suara kalian terdengar lebih merdu? eh, ga merdu juga sih.. maksud gw, terdengar lebih keras.. Nah itu tuh ada hubungannya ama yang namanya Intensitas Suara..

Jadi begini penjelasannya..

*Scene selanjutnya tidak bisa ditayangkan karena terlalu banyak ketawanya.. hha.. oops..*
[...]