• RSS
  • Facebook
  • Twitter
Comments

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Yo, sobat..

Hari ini ane akan mengkaji surat Al-Hujurat ayat 14 tentang iman, yang kira-kira terjemahannya seperti ini:
Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman" Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Hujurat:14).
Kenapa mengkaji ayat ini?

Sumber: catatankaktus
Ane tertarik mengkaji tentang ayat ini setelah membaca posting blog salah satu sahabat-wati ane, Raisa Cinthia-wati, tentang "yang penting kan, berjilbab hatinya dulu?".. Di sana, icha (panggilan "sok imut"-nya Raisa :p *hha.. peace, cha*) membahas tentang kegalauan beberapa muslimah yang belum berjilbab dengan alasan ingin berjilbab hatinya dulu..

Dari permasalahannya, ane nangkepnya gini.. Para muslimah ini galau antara "harus beriman dulu (berjilbab hati) baru kemudian tunduk dengan perintah-perintah Allah (berjilbab kepala)" ataukah "harus tunduk kepada perintah Allah dulu (berjilbab kepala) baru kemudian iman itu akan tumbuh dalam hatinya (berjilbab hati)"? *kira-kira bener gitu galaunya kan, cha?*

Kaitan ayat dengan permasalahan itu?

Nah, untuk masalah ini, tentunya kalo mau beropini, pasti setiap orang punya pendapatnya masing-masing.. Dan mungkin bakal berbeda-beda juga pandangan2nya.. Oleh karena itu, untuk menghindari kesubjektifan postingan ini, ane ga akan mengkaji permasalahan ini dari sudut pandang pribadi ane sendiri, tapi ane akan mengkajinya langsung dari sudut pandang Al-Quran Al-Karim..

Nah, kegalauan muslimah ini sebenernya secara implisit telah terjawab oleh ayat ini.. Walaupun mungkin asbaban nuzul-nya bukan karena masalah galau kaya gini, tapi ane coba bantu berijtihad dengan mengaitkan kandungan ayat ini dengan kegalauan "berjilbab" para muslimah ini..

Ok.. kita mulai coba mengkajinya ya..

Potongan ayat yang menyebutkan,
"Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu",
ini secara blak-blakan menjelaskan bahwa, walaupun kita belum benar-benar beriman dalam hati kita *dalam kasus ini, belum "berjilbab hati"*, Allah tetap memerintahkan kita untuk tetap tunduk terhadap perintah Allah *dalam kasus ini, "berjilbab kepala"*..

Nah, kalo begini sudah jelas kan jawaban dari "mana yang duluan, berjilbab hati dulu atau kepala dulu?".. Yap, jawabannya berjilbab kepala dulu tanpa harus menunggu berjilbab hati..

Tapi mungkin kita akan berpikir, "wah, kalo gitu, kita munafik donk namanya..? beramal bukan karena hati..".. Nah, pemikiran kaya gini yang harus disingkirin, sobat.. Beramal itu bukan karena hati kita.. tapi karena ketundukan kita terhadap perintah Allah.. Walaupun kita beramal dengan inisiatif hati kita dan hati kita menganggap itu baik, tapi kalau Allah tidak memerintahkannya atau justru bahkan melarangnya, maka amalan kita akan sia-sia..

Contoh, kita bertemu pengedar narkoba.. Terus kita merasa iba karena dagangannya ga laku-laku sedangkan dia lagi butuh uang untuk pengobatan ibunya yang lagi sakit keras.. Hati kita pun tergerak untuk membantunya.. Tapi kita ga mikir sebelum membantu dia.. Kita malah membantunya dengan membeli narkobanya.. Padahal kita bisa membantunya tanpa harus membeli narkobanya.. Ya, langsung aja tengok ibunya, dan tanggung semua biaya pengobatannya..

Contoh ini menggambarkan bahwa, saat hati kita menganggap perbuatan itu baik, tapi selama cara yang kita lakuin salah, maka amalan kita non-sense.. Sia-sia yang kita lakuin.. Karena ga cukup dengan niat doank, tapi harus diiringi juga dengan cara yang benar..

Nah, selanjutnya mungkin kita berpikir, "oh, ok.. tapi yang namanya amal kan tetep tergantung niatnya.. Innamal a'malu bin niat.. Selama kita belum berniat berjilbab, sia-sia juga donk kita berjilbab?"..  Weis, siapa yang bilang sia-sia, sobat? Coba kita baca lanjutan ayatnya..
"dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."..
Tuh, jelas kan? Kalo kita tunduk taat kepada Allah, Dia ga akan mengurangi sedikit pun pahala amalan kita itu.. Walaupun kita masih ada keragu-raguan dengan keimanan dalam hati kita, selama kita ga riya ataupun syirik, amalan kita dalam memenuhi perintah-Nya itu akan selalu dibalas dengan pahala yang setimpal.. Ga akan dikurangi sedikitpun..

Gimana, udah ga galau lagi kan tentang "mana yang duluan, berjilbab hati dulu atau berjilbab kepala dulu".. Kalo udah ga galau lagi, yuk sama-sama mengucap hamdalah atas petunjuk Allah dalam kegalauan kita ini.. Alhamdulillah.. N kalo masih galau juga, yuk sama-sama berdoa agar Allah melapangkan hati kita agar lebih peka dengan petunjuk-petunjuk Allah yang begitu bertebaran di keseharian kita, terutama dari ayat-ayat Al-Quran Al-Karim..

Yap, sekian aja pengkajian tentang ayat ini..

Yuk, kita tutup dengan membaca hamdalah..
Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..
Istighfar yang sebanyak-banyaknya..
Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. Astaghfirullah..
Dan doa kafaratul majlis..
Subhanaka Allahumma Wabihamdika Asyhadu Alla illaha illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu ilaik.

Yap, mohon maaf bila ada kesalahan dalam posting ini.. Kesempurnaan hanya milik Allah, dan kesalahan berasal dari kelalaian ane pribadi..

Wassalamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu..

Pesan Penulis:

Kalau kalian tertarik dengan kajian ayat selanjutnya tentang "ciri-ciri iman yang sebenarnya", insya Allah ane akan mengkajinya di segment "One Day One Ayat".. Dan kalo kalian ga mau ketinggalan perkembangan terbaru segment ini, makanya klik tombol follow di bawah ini ya..


Next Ayat:
Al-Hujurat [49:15] *Masih coming soon ya.. kan satu hari satu ayat.. :)*

Terima kasih..

Categories:

4 Responses so far.

  1. setuju :) tp kenapa mesti pake dibahas itu nama 'icha' nya -,- dasar ijul alay

  2. impas, cha.. kan di blogmu juga sempet bahas "ijul atau izul?".. XD

  3. Nice posting... ^^ semoga bermanfaat bagi pembaca..^^

  4. JIM says:

    wah... mantap ulasannya sob...
    tetapi sebenarnya, ucapan2 Muslimah2 semacam itu hanya alasan doank...
    selama Allah belum memasukkan petunjuk ke hati mereka, sepertinya bakalan sulit, walau udah dikasih taw seperti apapun...
    Nice Share... ^_^

Leave a Reply