• RSS
  • Facebook
  • Twitter
Comments























































































==============================================================
Kan ku biarkan sisi ini kosong dalam hidupku
Hingga dirimu hadir dan menuliskan bersama bagaimana seharusnya cinta ini dituliskan
==============================================================
[...]

Categories:
Comments

Ku melangkah menuju persimpangan..
Dan terhenti sejenak di tepinya..
Bukan karena ku ragu tuk melangkah lagi..
Tapi ku menanti seseorang tuk melintas di sini..

Perlahan persimpangan ini tak lagi sepi..
Tapi tak satupun orang yang yakin akan langkahnya sendiri..
Hingga tiba saatnya sapaan kutuju pada darimu..
"Hendak kemanakah dirimu menuju?", tanyaku..

"Siapakah kamu yang tak malu bertanya padaku seperti itu?
Bukankah dirimu pun hanya terus berdiam di sini?", sahutmu..
"Hanya dia yang berani melangkah yang pantas menanyakan hal itu padaku"..
Seperti ejekan, tapi ada serius yang kurasa dalam candamu..

"Baiklah, jika ku melangkah sekarang, apa dirimu bersedia melangkah bersamaku?"
Pertanyaan yang membuat dirimu terdiam heran padaku..
"Aku mungkin memang belum mengenalmu, tapi biarkan ku mendengar kisah ceritamu..
Nanti, di sepanjang jalan yang kan kita lalui bersama", lanjutku tuk meyakinkanmu..

Tapi ternyata arah perjalanan kita tak bersatu di persimpangan ini..
Dalam diam, ku melihat ada suatu keyakinan dalam binar matamu..
Itu yang menjadi alasanku tuk tetap yakin melangkahkan kaki di jalan ini, meski sendiri..
Menuju persimpangan lain, berharap jalanku kembali bertemu dengan jalanmu..

Langkah demi langkah terus ku hitung satu per satu..
Hingga binar mata yang sama itu kembali merasuki benakku..
Tapi ada yang berbeda dalam rangkaian katamu kini..
"Akankah kamu menyesali arah jalan yang kan kita pilih ini?"

"Aku akan lebih menyesal jika ku terus menepi di setiap persimpangannya,
Dan membiarkanmu kembali melangkah sendiri.."
Apalah arti kata, jika hati telah merasa..
Apapun itu, keyakinanmu akan selalu sama dalam benak ini..
[...]

Categories:
Comments

Just another great emotional touching game..

No one has to die
[...]

Categories: