• RSS
  • Facebook
  • Twitter
Comments

Welcome..

Sebelumnya terima kasih buat semua pihak yang sudah memberikan comment, like, dan support pada trilogi sebelumnya,
Dukungan kalian lah yang membuat ane semangat penuh haru untuk menuntaskan episode "My Husband My Prince" ini..
Thanks, guys..

Untuk episode kali ini, ane bakal bahas tentang bagaimana menjadi pangeran bagi istri kita kelak.. Tapi, seperti yang kalian ketahui, TS-nya sendiri pun masih awam dalam memahami wanita.. Terbukti dari status ane yang masih belum menikah..

Nah, daripada ane langsung so2an berteori yang malah sesat dan menyesatkan tentang hal ini, so ane memutuskan kuliah kilat secara otodidak dulu dengan membaca buku testimonial dari saudara-saudari kita yang sudah mencicipi prahara memahami pasangan setelah menikah lebih dulu dari kita..
dan setelah beberapa malem begadang nuntasin tuh buku,,
Ane siap menjabarkan beberapa teori yang terbukti secara empiris dari berbagai pengalaman para pakar rumah tangga yang sudah-sudah..

Here we go..!!
  • Bagaimana cara menjadi sosok pangeran bagi istri kita kelak?
Yap, seperti yang sudah kita bahas di trilogi sebelumnya tentang mencari calon istri yang berpotensi menjadi putri di rumah tangga kita nanti,, so, ud sepatutnya juga bagi para calon suami untuk memantaskan dirinya dengan menjadi sosok pangeran bagi sang calon putri tersebut..

Dari kriteria2 calon putri yang disebutin, kira2 ga jauh beda lah ama calon pangerannya.. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Nuur ayat 26,
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (syurga).(QS. 24:26)
Yang "sholehah" untuk yang "sholeh".. Cukup fair kan? Tentunya kita tidak mau ketika nanti disandingkan dengan istri yang sholehah, kita malah terlihat menjadi seperti sosok Fir'aun disamping Siti Asiyah.. Na'udzubillah..

So, hal utama yang harus dipersiapkan untuk menjadi sosok pangeran dalam rumah tangga nanti adalah kesholehan, baik dalam pengetahuan agamanya, tauhidnya, aqidahnya, dan akhlaknya.. Karna biar bagaimanapun, kita harus menyadari posisi kita sebagai calon pemimpin dalam kerajaan kecil kita nanti..

Nah, tapi jangan pernah puas dengan hal itu aja, sobat.. Karna kita harus menyadari bahwa sang putri tidak dilirik oleh satu calon pangeran saja.. Akan banyak pria-pria sholeh lainnya yang mungkin bermaksud meminangnya juga..

Di sinilah kesungguhan dan keistiqamahan kita diuji.. Apakah kita akan langsung mundur begitu aja ketika menemukan kenyataan kita harus memasuki ranah persaingan dalam mendapatkan sang putri? Tentu tidak, ummat Rasulullah SAW tidak akan pernah menyerah sebelum berusaha.. Gimana sang Putri bisa menyadari yang mana Pangerannya kalo calonnya aja minderan..? Fight for the best with your best laah, kawan.. Tunjukkan dulu dirimu, sang Putri (dengan insting dan kepekaan perasaannya) insya Allah akan tetap bisa melihat permata di antara tumpukan kerikil, apalagi klo permatanya ada di permukaan paling atas, ga tertutupi oleh kerikil-kerikil lainnya.. *halah, jelimet gini ngejelasinnya.. ngerti ga penonton?

Nah.. Kali ini ane akan bahas dalam perspektif pihak cewenya juga.. Supaya kita punya gambaran seperti apa sih pertimbangan2 seorang akhwat dalam memilih calon pangerannya..

  • Seorang Putri atau Wanita Biasa
Tapi, coming soon dulu ya..  lanjut lagi besok ngetiknya..

Leave a Reply